Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Desember 2017

PUISI CINTA UNTUK BUNDA

Oleh : EMAY MARDIYAH,S.Pd

Bunda…
Sembilan bulan sepuluh hari kau pertaruhkan jiwa raga
Dalam kenyamanan buaian kasihmu aku bahagia
Kau pancarkan kekuatan kasih sayang lewat sinar wajahmu
Menjagaku tak mengenal waktu
Mengukir indahnya pengharapan dalam alunan do’a nan merdu
Demi aku, sang buah hatimu

Bundaku…
Kau langit biru
Teduhkan aku dengan keiklasan hati sucimu
Kau safana, penghasil oksigen kehidupanku
Kau sutera, lembut slimuti panasnya perjalanan jaman
Kau samudera lepas, tempatku menatap masa depan
Kau menara, bantuku menggapai segala impian

Surat Yusup, Mariyam, hiasi merah bibirmu disegala kesempatan
Tasbih, sajadah, saksi alunan merdu pujian pada Tuhan
Titipkan aku agars dilindungi-Nya arungi zaman

Bunda…maafkan aku
Meski kini sudah dewasa aku
Sudah menjadi ibu
Meski  tak mampu sepertimu
Lautan ketulusan sumber kebaikkan bagi aku anakmu
Kini tak pernah reda kurangaki do’a semampuku
Berharap Tuhan menjagamu selalu

Terima kasih ibu
Allah tahu, tempatmu adalah surga bertabur madu
Menjadi bidadari yang kan memelukku

Abadi di kebahagiaan sejati hingga akhir waktu

Rabu, 20 Desember 2017

PUISI CINTA UNTUK IBU (DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI IBU)

UNTUKMU IBU

(Oleh : Siti Aisah)

Gurat halus hiasi wajahmu
Gambaran masa lalu lewati waktu merawatku
Redup cahaya mata termakan usia
Namun tetap sejuk menaungi jiwa ananda

Gurat di wajah goreskan cerita hari-hari kita
Redup cahaya matamu sinari anada dalam mengukir karya
Do'amu penuntun jalan
Penguat  langkah menuju masa depan

Ibu....
Tak mudah menguntai kata tuk memujimu
Tak terhitung aliran peluh basahi perjuanganmu
Tak mungkin terbalaskan jasa ibu pada ananda
Mengukir jalan surga di helaan napas berangkai do’a
Hanya simpuh luruh di atas sajadah yang nanda bisa
Meminta Allah menyayangi ibu senantiasa

Ibu....!
Aku bangga menjadi buah hatimu
Aku bahagia menjadi belahan jiwamu
Harapku nanti....
Kita bersama di surga janati
Hidup bahagia dalam kesejatian nan abadi


IBU DAN SURGAKU

(Oleh; Pujangga Kelana)

Adalah cinta terukir dianatara kita
Kau langit bagiku
Naungi segala rasa, situasi, sampai aku nyaman
Terlena dikesejukkan jiwa zamzam saunabari sucimu
Aku si kecil nakal seperti kancil
Kau yang asuh aku ke jalan lurus
Menegur dengan kalimat halus
Memeluk saat gigil dingin menghujman kejam

Ibu…
Kau pantai landai
Tempatku berenang arungi makna kehidupan
Kau tantang ombak badai
Menjegatnya agar aku tak tertanpar
Matamu surga bagiku
Dimana kehidupan abadi terukir di cinta sejatimu
Mengangon semua prilakuku bagai gembala
Memberi hamparan rumput kasih sayang yang tak pernah habis
Meski kusantap setiap saat
Ibu adalah surga bagi mimpi-mimpiku
Tempat tumbuh subur cita-cita yang tak pernah mustahil di hatimu
Safana bernuansa Firdaus tempat mengalir telaga sejuk bening
Pusat terukirnya kisah cinta kita
Kisah perjalanan menuju surga milikku
Surga yang kau ciptakan khusus untukku

Sabtu, 09 Desember 2017

PUISI - PUISI INDAH MENYENTUH RASA

PRAY (DOA)
(HERA PRASTARI)

Do you Pray?
What is a prayer?
Prayer doesn't just happen when we kneel or put our hands together and focus and expect things from God.
Thinking positive and wishing good for others is a prayer.
When you hug a friend.
That's a prayer.
When you cook something to nourish family and friends.
That's a prayer.
When we send off our near and dear ones and say, 'drive safely' or 'be safe'. That's a prayer.
When you are helping someone in need by giving your time and energy. You are praying.
When you forgive someone by your heart. That is prayer.
Prayer is a vibration.
A feeling.
A thought.
Prayer is the voice of love, friendship, genuine relationships. Prayer is an expression of your silent being
‌(thank you for the inspiration mba Dwi Nastiti Arumsari Oscar )
#cibinong, 10des2017

DIA YANG TAK MEMBUTUHKANMU
(HERA PRASTARI)

Dia seperti air
Dingin, sulit di genggam
Dan dia seperti air
Mengalir kemanapun dia mau
Tapi dia seperti air
Gelak tawanya sanggup menghilangkan dahaga orang yang melihatnya
Tentu dia seperti air
Senyumnya melembutkan hati yang panas
Dia punya kekuatan air ,seperti gelombang air besar
Janganlah membuatnya marah dan kecewa, nanti kau akan terkejut pada dirinya
Tak ada yang sanggup hidup tanpa air, semua akan mati tanpa air
Hingga rasanya semua menantikan dia
Tapi dia tak membutuhkan mu
Dia sanggup hidup sendiri tanpamu
Dia seperti air
Dia akan pergi dengan atau tanpa dirimu
Dia akan mengalir pergi ke hilir, mencari yang dia mau
Jangan buat dia kecewa
Jika dia pergi ,kau akan dahaga selamanya...
#dia yang tak membutuhkanmu
#cibinong23nov2017

PEREMPUAN TANPA DAYA
(HERA PRASTARI)

Tangannya gemetar,tangisnya pecah seketika
Sambil melajukan kendaraannya ,dia terus menangis
Hampir saja dia bunuh diri ,menabrakkan motornya pada truk di depannya
Tapi hatinya terus mengucap nama Tuhan, walaupun matanya tidak bisa melihat ke jalan, karena terlalu tumpah air matanya
Yang dia ingat hanya gadis kecil satu-satunya
Jika dia pergi sekarang, siapa yang akan menemani gadis kecil itu
Tetapi suara lembut itu terus menerus memanggil
Suara ibu tercintanya dari sebrang sana, entah dimana
Suara yang selalu datang menghampiri ketika dia sedang rapuh
Suara lembut yang selalu menguatkan dirinya, meneguhkan hatinya agar menjadi perempuan tegar
Teramat kecewa hatinya, pupus harapannya ,buyar impiannya
Tapi dia masih berdiri tegak
Dia harus menyelesaikan tugasnya
Dia harus melanjutkan jalannya
Hanya saja, hatinya sekarang sudah dingin, beku seperti mesin waktu yang berhenti berputar
Sunyi dalam dirinya
Tidak ingin berharap, apalagi berangan
Air mata itu hanya ungkapan
Jiwanya sudah tak ada
Betapa hancur dirinya, betapa rapuh dirinya
Sampai sampai harapan pun tak ada dalam dirinya
Sampai sampai jiwapun mati di dalamnya
Kini hanya sesosok perempuan yang kosong
Kosong tak bermakna
#perempuan tanpa daya
#cibinong22nov2017

LELAKI TUA DALAM SEPI
(HERA PRASTARI)

Lelaki tua itu terduduk letih
Usianya sudah beranjak senja
75 tahun lebih perjalanan hidupnya
Sang istri telah lama pergi
Pergi dalam kedamaian,meninggalkan sang lelaki itu sendiri
Kepergian yang menjadikan lelaki itu bertambah tegar dan kuat
Lelaki itu harus tegar
Dia mencintai kelima anak perempuannya
Kelima putrinya yang mewarisi keteguhan hati istrinya
Lelaki itu kadang menangis melihat kelima anak perempuannya
Menangis dalam diam, karena dia tahu dia harus kuat demi mereka
Lelaki tua itu kini semakin sendiri
Setelah kelima anaknya dibawa pergi
Mereka berjuang dalam hidup mereka masing masing
Lelaki tua itu tahu, dia pasti akan sendiri selamanya
Tidak ada yang menemani
Tapi dia tegar, karena dia tahu semua yang dimilikinya suatu hari akan pergi
Lelaki itu tetap berdiri tegak ,menyusuri jalan jalan yang pernah dan akan dilalui
Lelaki tua itu sadar,suatu hari  dia pun akan pergi
Tapi dia harus menyakini ,bahwa mereka yang akan ditinggalkan sudah siap berdiri
Berdiri di perjalanan mereka tanpa lelaki itu harus temani
Lelaki itu terduduk letih, diam dalam sepi ,doa yang tak henti
Semoga Tuhan selalu memberkati
Lelaki tua itu dalam setiap hari hari

#lelaki tua dalam sepi
#cibinong21nov 2017

Senin, 23 Oktober 2017

PUISI ISLAMI

Oleh Pujangga Kelana

DARI TITIK INI

Dari titik ini aku mulai
Memaknai hidup sepenuh hati
Semua misteri harus kuungkap sampai tepi
Hitam putihnya harus kusikapi
Jalan membentang musti kutapaki
Mengurai kisah perjalanan diri
Mencari makna keagungan Sang Ilahi

Dari titik ini aku berjalan
Mengatur langkah perlahan - lahan
Belajar yakin kepada Tuhan
Pertebal iman dan ketaqwaan
Tapi hidup bukan mainan
Terpaan badai jadi ujian
Ombak dan gelombang  jadi tempaan

Dari titik ini aku berniat
Hindari ingkar dan hianat
Sebelum Allah timpahkan laknat
Menyiksaku di akhirat
Ya Allah pemilik Rahmat
Jadikan aku umat yang taat
Susah dan senang dirikan shalat


Rumpin, 6 Juli 2016

IZINKAN HAMBA MASUK SURGA

Ya Allah…
Hamba bersimpuh luruh berpasrah penuh
Panjatkan pinta meski malu menyaput jiwa
Bangunkan hamba kelak di alam kebangkitan
Dengan senyum berbinar cahaya di wajah hamba
Kemilau berkilauan
Berikan catatan amal hamba dari sisi kanan
Sebagai bekal langkah ke Padang Mahsyar
Izinkan hamba dan mereka yang Kau pilih
Mendapat syafaat dari Rasulullah
Satu lagi pinta hamba
Legakan hati dengar kesaksian anggota badan
Tanpa dusta dan tipu daya
Mizan pun tak menjadi beban
Timbangan kebaikan kalahkan keburukan
Dan izinkan hamba memasuki pintu kebahagiaan abadi
Bersama orang-orang beriman dan beramal shaleh
Ke dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai – sungai
Berhiaskan emas dan mutiara
Berpakaian sutera
Mereguk suka cita
Menikmati setiap pinta yang Kau kabulkan seketika

 Rumpin, 17 Juni 2016


HIDUP

Hidup adalah kumpulan kisah perjalanan
Setiap cerita tercatat rapi tak terlewatkan
Rakib dan Atid punya kewenangan
Menulis setiap perbuatan inkar dan keimanan

Hidup adalah dusta nestapa
Bagi insan yang tak miliki jiwa
Dunia dan harta tujuan utama
Hingga halalkan segala cara

Hidup adalah ladang akhirat
Tempat menanam benih sebelum wafat
Hisabnya kelak setelah kiamat
Mendapat laknat atau syafaat

Hidup adalah mimpi indah
Bagi mereka yang rajin ibadah
Dera derita  tak membuat gelisah
Karena  Allah tempat ia berpasrah

Tarogong, 20 Juni 2016

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH

Maha suci Allah yang menjadikan langit
dengan gugusan-gugusan bintang
dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan bercahaya
Semua karena Allah
Semua ciptaan-Nya
Menjadi bukti keberadaan-Nya
Keberadaan yang memeliki kekuatan maha kuat
Kekuasaan maha kuasa
Masih sanggupkah kita mendustakan-Nya?
Berpaling dari bukti-bukti keberadaan-Nya
Hingga tak kuasa untuk berkata “tiada Tuhan selain Allah”

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Mari lah kita berfikir dan ber-tadabbur kepada semua ciptaan-Nya
Adakah selain Allah yang mampu menciptakan semua  alam semesta dan isinya?
Hingga kemudian mampu menutupi hatimu untuk berkata “tiada Tuhan selain Allah”
Tidak!
Yakini lah bahwa memang “tiada Tuhan selain Allah”


Rumpin, 6 Juli 2016


Jumat, 13 Oktober 2017

ROMANSA PUISI TERINDAH

By: Gold n Diamond

TERSISIH

Bersanding namun tak berbanding
Berbaju bagaikan tak berkancing
Berjalan tak pernah seiring
Mengapa dipersunting?

Perjuangan yang sering dipertanyakan
Tiada henti dipertaruhkan
Hanya perih dan duka tersisakan
Dapatkah dipertahankan?

Dua kubu saling bertahan
Bertikai dalam bisu tanpa perlawanan
Sebentuk asa nan jadi rebutan
Akankah berakhir kebahagiaan?

Nyata tak adil dalam perlakuan
Timpang memberi ruh kehidupan
Berkelit berkilah dalam ucapan
        Perlukah ketegasan?

Tirainresah membalut hati
Berharap damai memluk sanubari
Terdampar dalam buai mimpi
Dimana asa kan menemani?

      Liku perjalanan penuh sembilu
Meniti hidup semu nan pilu
Lelah meratap dalam senyum palsu
Kemana harus mengadu?

Menepis sepi menghalau gelisah
Mengkaji diri nan berkeluh kesah
Hanya pada-Mu kembali berserah
Pada dzat yang maha pemurah
Penuh harap dalam berpasrah


SENYUM HAMPA

Diri yang terbelenggu
Pada masa yang tak menentu
Tak sanggup menahan lidah nan kelu
Terpuruk pada rasa ambigu
Temui jalan nan buntu

      Rasa yang selalu mendera
Sedih pilu terbalut tawa
Tak satupun paham kan rasa
Menelan pahit dan kecewa
Mengharap kelak kan bahagia 

Menanggung hidup dalam derita
Memikul beban dera sengsara
Menyibak prahara dalam canda
Menghalau badai sekuat tenaga
Menyapu angin penuh hampa

Keraguan dalam diri
Ego pemuas nafsu birahi
Bak penjaja penjual diri
Yang terhisap dan terbayar janji
Sampai kapan meniti hari yang tak pasti

LINGKARAN PEDATI

Berjalan di tepian harapan
Tuk mencari arti  kehidupan
Sebongkah semangat meraih satu tujuan
Yang membuat diri tetap bertahan
Melawan arus putar haluan

Hidup tak selamanya hitam kelam
Siangpun berganti malam
Diri yang awam pasti kan paham
Roda kehidupan berputar sejak masa silam
Suatu masa pasti terangkat dari karam

Wahai harapan
Datanglah bersama impian
Kembali kan aku pada tujuan
Izinkan aku mengejar masa depan

Wahai harapan
Berilah aku kesempatan
Mengenggam indahnya kesuksesan
Meraih nikmatnya kebahagiaan

Hidup ini penuh arti dan misteri
Tak dapat semua dimiliki
Tuhan lah yang maha mengetahui
Atas apa di balik kehidupan bagi penghuni bumi







Senin, 09 Oktober 2017

PUISI (Pujangga Kelana)

SECAWAN KENANGAN

Secawan kengan menjadi masa lalu…
Merangkak ke tepian waktu
Selaksa makna jadi butiran kisah
Merangkai berjuta perjalanan bernilai ibadah

Secawan kenangan di meja jaman
Kuteguk perlahan-lahan
Makna tak usai terhitung
Masa depan masih sangat tergantung

Secawan kenangan beralaskan kasih-Mu
Pergi satu persatu dan berlalu
Aroma keinginan kembali ke sisi waktu terindah
Namun apapun keadaan kini harus lah berpasrah

Secawan kenangan bukan racun pembunuh rasa
Manis pahitnya membekas dalam jiwa
Tinggalah kita memaknai segala perjalnan

Dengan terus memperbanyak kebaikan


EMBUN DAN HARAPAN

Tuhan…
Di pagi mana embun tak Kau taburkan
Di situ lah kan hilang perngharapan
Butiran-butiran bening kesejukan
Menggenang makna indah kisah kehidupan

Ini pagiku kembali menjelang
Embun di pucuk-pucuk daun menggenang
Iringi alunan jangrik riang berdendang
Pagiku hantarkan harap esok kan menjelang
Sampaikan pesan hingga petang

Ini pagiku penuh mimpi
Menyemai recup damba seputih melati
Sujud dan ruku bukti cinta pada Ilahi
Sebelum napas hilang dan pegi
Menghakhiri hidup hanya sampai di sini